Rabu, 10 November 2010

journey

It’s a long long journey
Till i know where a i’m supposed to be
It’s a long long journey
And i don’t know if i can believe
When shadows fall and block my eyes
I am lost and know that i must hide
It’s a long long journey
Till i find my way home to you
Many days i’ve spent
Drifting on through empty shores
Wondering what’s my purpose
Wondering how to make me strong
I know i will falter i know i will cry
I know you’ll be standing by my side
It’s a long long journey
And i need to be close to you
Sometimes it feels no one understands
I don’t even know why
I do the things i do
When pride builds me up till i can’t see my soul
Will you break down these walls and pull me through?
Cause it’s a long long journey
Till i feel that i am worth the price
You paid for me on calvary
Beneath those stormy skies
When satan mocks and friends turn to foes
It feel like everything is out to make me lose control
Cause It’s a long long journey
Till i find my way home to you. to you

Jumat, 29 Oktober 2010

cinta kepeda Alloh


Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat dzalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).(2:165)


Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).(3:14)

Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(3:31)

Hai orang-orang yang beriman, barang siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.(5:54)

Katakanlah: “Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.(9:24)

Yang demikian itu disebabkan karena sesungguhnya mereka mencintai kehidupan di dunia lebih dari akhirat, dan bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.(16:107)

Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalangan kamu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti (kemauan) kamu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu akan mendapat kesusahan tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus,(49:7)

(Juga) bagi para fakir yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridaan (Nya) dan mereka menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar.
Dan orang-orang yang telah menempati Kota Madinah dan telah beriman (Ansar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar), mereka berdoa: “Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang”.(59:8-10)

tuhan atau cinta????????????


Dia adalah lelaki, tak terlalu tampan, tetapi mempunyai sesuatu yang membuatnya disukai banyak wanita. Selalu terlihat ceria, mengagumi wanita dan cinta. Bukan sosok yang menonjol, tetapi cukup mengena di beberapa hati wanita yang kenal baik dengannya. Bukan playboy, yang membuat wanita terluka, dia hanya suka intim dengan wanita. Kadang bagi beberapa orang, dia terlihat sangat menikmati itu semua. Tidak terlalu menonjol membuatnya selalu terhindar dari gosip miring, sepi tak terlihat.
Akan tetapi dibalik itu semua, dia adalah lelaki yang patah hatinya. Suatu saat dimana dia sangat menikmati keintimannya dengan seorang wanita, dimana dia sangat mantap akan cintanya, akhirnya dia terbentur pada suatu pilihan, antara Tuhan dan wanita. Sebuah pilihan yang tak begitu susah bagi saya dan anda.
Anda dengan sangat gampang akan memilih Tuhan. Sebuah pilihan logis dari masyarakat berketuhanan yang maha esa. Tuhan adalah sebuah pilihan super logis. Dia lah sang pemberi nikmat dan masa depan. belum lagi lingkungan dan keluarga yang pasti akan mencemooh dan meninggalkan jika tak memilih Tuhan.
Sedang bagi saya pun, pilihan itu tak terlalu sukar. Saya, yang masih berjiwa muda dan petualang (baca: coba-coba), yang masih sangat jauh dari maut (baca: Lansia), dan menyukai kesenangan dan susah beribadah, sudah tentu wanita menjadi pilihan. Sebuah logika bagi saya. Jodoh adalah pemberian Tuhan. Jika wanita itu cinta saya, maka itu adalah kehendak Tuhan agar saya memilih wanita itu.
Akan tetapi, lelaki itu berbeda dengan saya dan anda. Dibalik keceriaannya, dia menyimpan hatinya yang patah. Hati yang tak bisa memilih diantara Tuhan dan wanita yang dia cintai. Menjalin hubungan berbeda keyakinan menjadikannya tak mempunyai harapan. Ditinggalkan keluarga dan lingkungan, belum lagi goyahnya iman yang telah dibangun dari kecil akan membuatnya tak mempercayai harapan, Tuhan itu sendiri. Sementara meninggalkan senyuman dari wanita itu membuatnya seperti kehilangan cahaya lilin dalam kegelapan malam yang gulita.
Terinspirasi dari lelaki itu, menurut saya kisah cinta antara keyakinan yang berbeda memang sering berakhir menyedihkan. Tetapi bukan berarti tanpa jalan keluar. Banyak pasangan berbeda keyakinan yang berakhir pada pernikahan yang bahagia. Cinta beda agama hanya terlalu rumit dan membutuhkan pengorbanan yang sangat besar.
Sebenarnya pun negara tak melarang warganya yang berbeda agama untuk menikah, yang penting tercatat dalam catatan sipil. Larangan sebenarnya datang dari agama itu sendiri. Akan tetapi, yang menjadi permasalahan catatan sipil tak akan mencatat jika agama belum menyetujui. Walaupun begitu, masih ada harapan.
Kekasih yang berbeda keyakinan yang hendak melanjutkan ke jenjang pernikahan biasanya harus ada yang mengalah, setidaknya untuk sementara. Menikah dalam salah satu agama, dan setelah di sahkan catatan sipil, biasanya akan kembali kepada keyakinan masing-masing. Atau, dapat pula menikah menurut agama mempelai pria terlebih dahulu, setelah itu mnurut agama mempelai perempuan. akan tetapi menikah dua kali agaknya terlalu merepotkan.
Pengesahan catatan sipil memang dapat disiasati. Tetapi apakah iya, aturan agama akan dilanggar begitu saja? Semua tergantung yang akan menjalaninya, berbeda keyakinan bukanlah akhir segalanya, hanya memerlukan pengorbanan yang lebih dan lebih besar lagi.

friend forever

keakraban
subjek

dimanapun tetep axis

terlalu indah untuk dikenang

apapun yang penting bersama

piknik


pasrah

maklum
keluarga TKJ

sejatiku sahabatku

Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan
dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan
mempunyai nilai yang indah.

Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi
persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan
bertumbuh bersama karenanya…

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi
membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkanbesi,
demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya. Persahabatan
diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti,
diperhatikan-dikecewakan, didengar-diabaikan, dibantu-ditolak,
namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan
dengan tujuan kebencian.

Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan
untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya
ia memberanikan diri menegur apa adanya.

Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman,
tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan
dengan tujuan sahabatnya mau berubah.

Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha
pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita
membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi
mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih
dari orang lain, tetapi justru ia beriinisiatif memberikan
dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.

Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya,
karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis.
Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati,
namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya.
Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun
ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.

Kamis, 21 Oktober 2010

munajat

"ya ALLAH, Janganlah Engkau mengirakan kami salah jika kami lupa atau kami tersalah.
ya ALLAH, Janganlah Engkau bebankan kepada kami bebanan yang berat sebagaimana yang telah Engkau bebankan kepada orang2 yang terdahulu daripada kami. 
ya ALLAH, Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang kami tidak terdaya memikulnya. Dan maafkanlah kesalahan kami, serta ampunkanlah dosa kami, dan berilah rahmat kepada kami. Engkaulah Penolong kami; oleh itu, tolonglah kami untuk mencapai kemenangan terhadap kaum-kaum yang kafir".(AL-Baqarah:201)